Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Hello, I am Vk bhardwaj and i do awsome Blogger Template Designs for your blog, download templates at Www.BestTheme.Net. Thanks A Lot

Christopher Hitchens (AP Photo)
VIVAnews - Seorang penulis dan tokoh ateis asal Inggris, Chistopher Hitchens, kini tengah sekarat karena mengidap penyakit kanker dan harus menjalani kemoterapi. Namun, sebagai seorang yang tidak mengakui Tuhan, Hitchens berkali-kali menolak ajakan berdoa bersama dari sejumlah warga jemaat gereja setempat. Situasi itu dialami Hicthens, yang tengah menjalani kemoterapi di Amerika Serikat (AS).

"Bagaimana kondisi kesehatanmu?" tanya Larry Taunton, seorang teman Hitchens yang memimpin suatu kelompok misionaris yang berbasis di negara bagian Alabama. Hicthens pun menjawab dengan ketus, "Well, saya sedang sekarat. Tapi begitu juga kamu. Saya cuma mengalaminya lebih cepat." 

Terkenal dengan buku berjudul "God is not Great: How Religion Poisons Everything" yang terbit pada 2007, Hitchens menderita kanker kerongkongan (esophagus). Penyakit yang sama juga telah merenggut nyawa ayahnya.

Dia menerima kabar itu pada Juni lalu. Hitchens terpaksa membatalkan tur promosi bukunya yang terbaru, "Hitch-22: A Memoir."

Hitchens berupaya melawan dengan menjalani kemoterapi. Namun, penulis berusia 62 tahun itu kini bersikap realistis. Paling tidak, katanya, hidupnya bakal lebih singkat.

Maka, teman-teman dia rencananya menggelar acara doa bersama, Senin 20 September 2010. Namun acara bertajuk "Everybody Prays for Hicthens Day" itu malah dirasa tidak menarik bagi yang bersangkutan. "Saya tidak mau ikut," kata Hitchens seperti dikutip Associated Press.

Hitchens, yang telah menjadi warga negara AS, merasa mereka yang mendoakan dirinya terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah mereka yang senang dia menderita. Kelompok kedua adalah mereka yang berupaya agar Hitchens bertobat dan menjadi pengikut agama yang mereka anut. Sedangkan kelompok terakhir adalah mereka yang memang tulus menginginkan Tuhan menyembuhkan dia.

Untuk kelompok pertama, Hitchens sudah punya jawaban. "Enyahlah mereka. Itu merupakan tanggapan atas mereka yang mendoakan saya agar masuk neraka," kata Hitchens.

Dia pun menampik pandangan bahwa dia bakal bertobat setelah terbaring di ranjang sambil menunggu ajal. "Terima kasih [atas doanya], tapi tidak usah," itulah jawaban Hitchens kepada kelompok kedua.

Mengenai kelompok ketiga, Hitchens pun menanggapinya secara halus. "Bagi saya, itu merupakan perbuatan yang baik dan mungkin akan membuat mereka merasa lebih baik sehingga ini mendatangkan kebaikan," kata Hitchens.   

Namun, tetap saja Hitchens merasa doa tidak membawa pengaruh apa-apa bagi dia. Maka, dia pun menolak hadir dalam acara doa bersama.

"Saya yakin bahwa tidak akan ada hasilnya bagi kesehatan saya. Namun, tampaknya saya tidak boleh mengutarakan hal itu," kata Hitchens.

Namun, dia sepakat bahwa doa bisa mempengaruhi moral dan itu merupakan elemen penting bagi pemulihan. "Bila [acara doa] itu berpengaruh kepada moral saya, mungkin juga akan mempengaruhi kesehatan. Kita semua tahu bahwa moral adalah elemen pemulihan," kata Hicthens.
 
"Namun, bagi saya, segala jampi-jampi itu tidak akan punya efek bagi dunia materi," lanjut Hitchens. 

Mengenai karyanya, Hitchens mengaku senang bila cukup dikenang sebagai salah satu dari sekian orang yang berupaya menegakkan akal sehat dan pengetahuan di atas tahayul. 

"Ini merupakan cerita yang sangat, sangat panjang. Itu adalah argumen tertua dalam kemanusiaan. Bila saya memainkan peran kecil dalam mempertahankannya, maka bagi saya itu sudah cukup," kata Hitchens.

Menurut Institut Kanker AS, kanker kerongkongan menjangkiti 16.500 warga Amerika setiap tahun. Sebanyak hampir 80 persen diantara mereka adalah laki-laki. Penyebab kanker itu adalah kebiasaan merokok dan minum minuman keras secara rutin. Hitchens melakukan dua hal tersebut. (AP)
• VIVAnews http://dunia.vivanews.com/news/read/178598-kena-kanker--ateis-ini-menolak-ikut-berdoa

Leave a Reply